Archive for July 2016
Prioritas mengalahkan integritas (Catatan KKN 27 Juli Pukul 19:26)
Entah apa yg harus ku katakan utk meyakinkan, jika memang keadaan tak sanggup utk bertahan.
| Entah dengan apa aku mengumpulkan, jika memang sebuah pecahan tak dpt lagi disatukan.
| Jauh hari aku berencana dan berdiskusi, kiranya janji dpt meneguhkan komitmen diri.
| Namun, tetap saja, kita memiliki dunia dan visi tersendiri.
| Janji harus takluk oleh regulasi. Prioritas mengalahkan integritas.
|| Jujur, aku kecewa berat.
| Pada keadaan yg seakan tak mengizinkan.
| Pada kalian yg seakan hilang ditelan gelombang.
| Pada kapal yg sudah berlayar masing-masing ke lautan.
| Yah, memang benar, kedekatan emosional yg telah kita bina, memang cukup sampai di sana.
| Di linangan air mata perpisahan, di kala sesak dada mengucap selamat tinggal.
| Benar-benar sebuah perpisahan. Selamat tinggal..
| Imajinasi kejam tiba-tiba hadir dlm fikiran.
| "Kapan kita bersama lg? Nanti kita tetap bersama-bersama kan?"
| Fatamorgana itu, kini beriak tak jelas entah nyata atau bukan. | Perkataan semu itu kini terbang ditiup angin lalu.
| Perkataan klise yg sarat bualan dan dusta.
| Tak seindah lagu-Tak ada dusta di antara kita.
|| Aku kecewa berat.
| Lantas, bukan melalui teriakan keras atau kata menusuk dada.
| Biarkan, biarkan aku mengalirkan emosiku lewat sajak dan tulisan.
| Pada seseorang yg menjawab tak masuk akal.
| Pada seseorang yg bahkan tak menjawab apapun sampai sekarang.
| Aku kecewa.
|| Kecewa, lalu apa?
| Kecewa, mau bagaimana?
| Sepersekian menit aku teramat kecewa.
| Lantas ku cukupkan diriku utk merelakan.
| Cukuplah sampai disitu fikiranku keruh.
| Cukuplah sampai disana batin dan logika jadi musuh.
| Yah, mau bagaimana lagi?
| Menyalahkan keadaan? Menyalahkan jadwal? Memusuhi perbedaan? Menghardik kemunafikan?
| Ah, terlalu jauh aku berprasangka dan melampiaskan kemarahan.
| Sudah jelas, beginilah takdir!
| Berencana matang, Tuhan yg memutuskan.
| Ingin bersama, Tuhan tak mengizinkan.
| Bahkan jelas-jelas berusaha, Tuhan berhak menolak mentah sesukanya.
|| Yah, mau bagaimana lagi?
| Que Sera Sera.
Yah, memang begitu adanya.
------------
|| Tapi aku merenungkan lagi, bagaimana kiranya perasaan kecewa pak Tris, bu Gin, bu Darsini?
| Bagaimana kiranya perasaan mereka-yg akan&telah kita sakiti, dg tak dpt berkunjung sekedar 'sungkem' Halal Bi Halal?
| Bagaimana jika mereka amat menunggu kedatangan kita?
| Janji mana janji?
| Lalu, tiba-tiba rencana tak (blm) dpt dibuat kenyataan.
| Aku takut.
Kekecewaan orang tua lebih berbahaya.
| Memang zaman sekarang, sarana komunikasi dipermudah teknologi.
| Tapi komunikasi terbaik adl pertemuan, ada kedekatan personal dan emosional.
| Aku sudah tak kecewa.
| Bagaimana jika 'Orang Tua' kita kecewa?
|| Entahlah..
| Mau bagaimana?
| Cukup sederhana, kapan?!
Mari Pulang ke Ladang (Catatan KKN 01 Juli Pukul 03:03)
Apa kabar kawan?
Bagaimana puasa kalian?
| Penuh berkah dg bonus kelulusan, nyambung hidup dg berdagang, rajin ngaji Qur'an&shalat malam, masih berkutat pada masalah percintaan, atau malah persiapan status 'baru' pasca ramadan?
| Entah bagaimana arti ramadan bagi kalian.
| Bulan introspeksi, memperbaiki diri, lembaran cahaya, peneguhan cinta, momentum spiritual, jalan merayu Tuhan?
| Bukan, bukan tausyiah apalagi ceramah yg akan aku utarakan. Karena itu bagian Kyai Gaul yg menerangkan.
| Ini tentang besok, mengenai lebaran, yg menghitung hari akan terjadi.
| Apa kalian rindu?
| Pada ladang yg pernah kita tanam bersama, dimana keringat dan air mata pernah tumpah, dimana canda dan tawa pernah merekah.
| Apa kalian tak ingin bersua?
| Pada ladang yg telah kita tinggal sebulan?
dimana kita tanam benih kebersamaan, kita keruk tanah gagasan, kita bersihkan rumput perbedaan.
| Apa kalian tak ingin berjumpa?
| Pada pemilik ladang yg kita sewa?
Beliau yg tersenyum hangat membimbing kita cara menanam, pengairan, perawatan, teknis&prosedural pertanian.
Beliau yg duduk dan bercengkrama bersama di tengah terik panas ladang.
Beliau yg menyesalkan jatuh tempo 'sewa' ternyata singkat rasanya.
| Dan sekarang, Beliau pasti amat RINDU pada kita.
| Apa kalian tak rindu 'petani' sebelah?
Yang tiap hari teriak mengingatkan?
Beliau yg tak lelah menegur dan menyapa.
Beliau yg amat gembira punya 'anak' melimpah.
Beliau yg senantiasa menasehati dan melindungi.
| Dan sekarang, Beliau pasti amat RINDU pada kita.
| Apa kalian tak rindu?
Pada anak-anak yg ricuh tiap malam?
Pada 'petani' sholeh yg memotivasi kita?
Pada 'petani' muda yg telah sangat membantu kita?
| Apa kalian tak RINDU KITA BERSAMA?
Di ladang itu, kita saling bully, tertawa, bernyanyi, menangis, curhat sana-sini, pulang dan pergi, makan dan mandi.
| Ah, aku benar-benar RINDU masa itu, saat kita bersama.
| Kapan lagi kita BERSAMA?
| Kita memang sudah berjalan sendiri, krn kita memiliki dunia dan visi tersendiri.
| Namun, bukankah kita pernah berjanji?
| Tetes air mata, rasa sesak di dada dan pelukan perpisahan itu menjadi saksi janji kita.
| KITA TELAH-SUDAH-PERNAH BERSAMA DAN AKAN SELALU BERSAMA !
|| Mari Pulang ke Ladang.
2 petak ladang besar, yg telah kita tinggal sebulan.
| Banyak yg perlu dikunjungi, apa cukup sehari?
| Mengapa kita tak tinggal sebentar saja, lepas kerinduan kenapa tergesa-gesa?
| Ah, jauh-jauh berpikir kesana, yg penting adalah= KAPAN?
| Lebaran Ke-3/4/5/6/7?
Ayo mudik !
Mari Pulang ke Ladang, kawan..
H+2 Usai KKN (Catatan KKN 04 Juni Pukul 11:35)
Dalam 3 hari terakhir, beranda fbku disesaki foto-foto kebersamaan serta status" kesedihan. | Ada yg bertema liburan, kegiatan harian, kenangan menyenangkan, bahkan hal" sepele yg amat merindukan.
| Betapa tidak, 45 hari tinggal bersama dlm satu atap: dari bangun di pagi hari sampai lelap tidur di malam hari, dari wajah awut-awutan hingga rupa bak bidadari, dari canda-tawa saling bully sampai tangis air mata yg menggetarkan hati, dari lelahnya antri mandi hingga serunya teriak mengangkat tangan ambil undian antri, dari bosannya menu makanan yg monoton-ga ada variasi sampai senangnya menu spesial yg kalian tahu pasti, dari gesekan idealisme dan opini hingga mencair saling memahami dan mengerti.
|| Semua itu bukanlah sembarang kenangan, jujur saja AKU RINDU KALIAN.
| Aku rindu pada saat kita pernah bersama. | Saat nonton dramkor bareng sampai ketiduran, tidur sebantal hampir saja kebablasan, tukang pijat dadakan, konsultan percintaan, sore-sore sepedaan, pelatih badminton penurun berat badan, operator lagu galau andalan, eh jangan lupa penggagas pokeran.
| Sengaja memang, kepribadianku tak buat 'minus', krn yg 'plus' jadi peran kalian.
| Aku rindu pada saat bangun pagi dimarahi buat sarapan, masih ngantuk diajak ambil makan, main badminton giliran, sepedaan lewati hamparan sawah beda kecamatan, nyanyi bareng suara bagus urusan belakangan, menemani nyuci piring, menunggui 'ke belakang', kalah main poker bedak nempel di muka, mendengarkan curhat bahkan sampai ada tangisan.
| Aku enggan menitikkan air mata di depan org, krn air mataku biasa terjatuh di atas sajadah.
| Kalaupun km tak lihat linangan air mata kesedihan bahkan saat perpisahan kemarin, sebenarnya aku pun menangis, lebih sakit dan teriris, krn aku menangis dlm diam, sebuah tangisan hati terdalam.
| Kerelaan aku melepas kalian, aku berikan lewat senyuman.
| Yah, bagaimana lagi aku bisa menolak keadaan, jika waktu saja sdh mengatakan cukup sampai disana perjalanan kita.
| Yah, bagaimana lagi aku dpt membantah perpisahan, jika kita memang dicukupkan keadaan utk berkata selamat tinggal.
| Kita yg terbiasa bersama, tiba" terpisah berjauhan. | Kita yg terbiasa bersua, tiba" hilang canda-tawa. | Kita yg terbiasa bercerita, tiba" kebersamaan menguap di udara.
| Memang tak akan lagi KITA, tapi telah-sudah-dan pernah ada KITA.
¤ Peluk hangat dari Pembimbing utk kalian-Fantastic4: Kordes, Malesi Ah, Penjaga Mushaf, Kyai Gaul, Biduan Sholihah, Ustadzah P***er, Cewek Agresif, Penasihat RaSip, "Kakak Ipar", ***, Sebaik-baik Cewek, Pendekar Kain Mori.
| ¤ Salam takdhim teruntuk Pak Tris, Bu Kadarwati, Bu Ginah, Bu Darsini.
| ¤ Tak lupa dek Pitri yg ultah kemarin (pake F mas, bkn P :v), dek Hesti yg rmhny jauh banget, dek putri 'anak-angkat'ku, dek hani yg lucu-gemesin, murid" bu guru galak (kukuh, galuh, dll), terakhir teruntuk murid-murid istimewaku: Nanda, Sella, Lisa, Maya, Selvi, Syifa, Tuti, Ayu-murid berbakat dan menyenangkan meski agak mes**.
Tentang Tadi Malam (Catatan KKN 27 Mei pukul 10:54)
Tak ada kata yang sanggup ku ucap, tak ada persembahan bisa ku berikan. | Rasa terimakasih mendalam ku sampaikan, pada kalian yang sudah-telah-sedang hadir mengisi kehidupan, bersama kalian dlm canda dan tawa, bersama kalian dlm cucuran keringat dan air mata.
-------------
Tadi malam, setelah rapat persiapan pelepasan. Seperti biasa, aku menggelar sajadah di pojok ruang keluarga, tepat di depan lemari kuno menghadap kiblat, bukan utk shalat melainkan bersiap pergi ke lautan mimpi. | Sebelum terlelap, diatas satu bantal, aku bercengkrama dg ustadzah cantik ketua majlis ta'lim kitab Toret dan forum Rabuk.
| Ditemani alunan musik merdu, ditambah hembusan sejuk kipas angin, akhirnya aku pun tertidur.
| Entah jam berapa, aku dibangunkan seorang teman, sekedar utk mengantar ke kamar mandi belakang. | FYI, rumah yg aku dan teman-teman tinggali terkenal horror, dari info warga sekitar bahkan tetangga sebelah-bu Ginah, Ya memang begitu. | Dan kebetulan aku adl 'penjaga', siap sedia jika tengah malam ada yg takut ke kamar mandi, krn itulah aku tidur di ruang keluarga sejak awal-walaupun sebenarnya ada alasan lain sih knp enggan tidur di kamar.
| Tak ada fikiran aneh, hanya saja sedikit menggangu pelayaran samudra mimpi. | Aku, mengantar ke kamar mandi agakny sudah jadi kebiasaan dan sekalian mengawasi 'pergerakan'.
| Tapi anehnya, org yg aku antar itu terbilang pemberani dan sama" memiliki 'sensitivitas' lebih. | Dengan bersandar meja dapur dan kepala ditutup kain, aku dg masih terkantuk menunggu dlm diam, sesekali mengawasi dan bergumam sendiri.
| Entahlah, tiba" lampu mati, anehnya kecuali lampu kamar mandi. | Dalam gelap, aku masih diam di tempat yg sama, aku coba tenang dan tetap mengawasi takut ada yg 'liar dan menyerang'.
| Lalu, kami-aku dan teman tadi, kembali ke ruang keluarga, dan ternyata
Byuurrr. . . .
|| Ucapan dan nyanyian selamat ulang tahun bersamaan lemparan bedak mengguyur badan, cipratan air membasahi sarung dan baju, seberkas cahaya flash kamera menghujani wajah yang sdh tak rupa, dan kue ulang tahun tertempel lilin '22' menyinari kegelapan serta haru-biru perayaan malam spesial itu.
| Sejenak aku lupa, tentang hari apa gerangan? Ternyata malah hari kelahiranku. | Kejutan istimewa dari sahabat-sahabat amat mengejutkan, aku tercekat tak mampu berbicara, aku terharu dg kejutan kalian, dan entah mengapa aku malah sedih saat itu, | ada setumpuk kenangan selama 22 tahun, ada segunung dosa dan kesalahan selama 22 tahun, ternyata aku telah hidup 22 tahun, aku telah mendewasa. | Aku tak menyangka, seakan baru kemarin aku 21, dan menulis:
¤ Time goes by
Leave every single day
Although you cry
It will pass you no matter why ¤
| Ternyata, aku telah mendewasa. Semoga bertambahnya usia, bertambah pula taqwa.
|| ¤ Big thank to FANTASTIC 4.
| Thank for the time we've been through together to be better or bitter. Thank for the laugh, tears, pain, and love you-all gave to me.
| Lets # PrayForFriendtogether for our goodness and future.
| May Allah bless us and guide us to the bright future in here and hereafter. Amin.
Disintegrasi Organisasi (Catatan KKN 2 Mei Pukul 08:17)
Kawan, boleh saya mengkritisi?
| Kawan, boleh saya mengevaluasi?
|| Keluarga kita memang tak separah mereka. Konflik internal memusingkan dan 'paksaan' eksternal buat derai tangisan. | Apalagi ditambah lingkungan, mereka jauh di pelosok pedesaan, jauh dari peradaban. | Coba tengok mereka sebentar, listrik susah, transportasi minta ampun, sarana-prasarana jangan tanya.
| Tempat tinggal?
| Ah, dengar saja langsung dari mereka, pastinya, 2 minggu, berlembar uraian dpt mereka paparkan. | Keluh kesah mereka jauh lebih banyak dari kita.
|| Meski konflik kita tak separah mereka-tak dpt dikatakan 'konflik' juga, tapi 3 hari terakhir, keluarga kita berada di situasi genting.
| Ketidakjelasan agenda, koordinasi hancur, ketegasan menguap di udara, berjalan sendiri" daripada interaksi sosial tumbang.
| Kita berada diambang pintu 'disintegrasi organisasi' !
| Biarkan saja, jika kita benar-benar ingin hancur !!
| Aku memang tak pandai berujar tegas secara langsung.
| Tapi biarkan aku membagi keluh-kesahku. Tentu dg analisis panjang dan banyak pertimbangan.
|| Yang terhormat, Pak Jamil, selaku KorDes, kepala keluarga posko 4.
Headshot for you!.
STOP BEING CHILDHISH !!
| Berhenti kekanak-kanakan pak.
| Aku sama sekali tak mempersoalkan intrik dan drama hubungan yg kau rencanakan. | Aku jg tak mempermasalahkan entah siapa dan bagaimana kau coba dapatkan.
| Yang jadi masalah, persoalan PRIBADIMU berimbas telak ke POSKO.
| Tak ambil pusing amat beda dg kurang/tak koordinasi.
| Berwibawa tanpa banyak bicara amat beda dg diam tak jelas terencana.
| Aku tak melupakan. Km punya dunia sendiri, km punya masalah pribadi, bahkan boleh jadi sekarang km menyimpan segudang problema diri.
| Tapi, tolong pak, jadi profesional.
| Kami menyerahkan amanah krn kami percaya km bisa mengembannya. Km tak berjalan sendiri, kami sudah siap-berada di sampingmu.
| Km tinggal bilang maju, kami maju.
| Km bilang berhenti, kami berhenti. Tentu dg cara koordinasi dan toleransi.
| Jika kita sepakat bernaung atas nama Fantastic 4. Kami tak mengharapkan km jadi Dr.Reed Richard, sang jenius, ilmuwan, pemegang kekuatan elastis. | Kami hanya berharap km jadi pemimpin yang baik, humanis dan humoris.
| OPEN (transparan), terbukalah pada kami, ada masalah bagikan ke kami, meski kami tak dapat beri solusi, setidaknya kami dengar keluhanmu tak hanya diam memendam sendiri.
| OPEN (mengayomi), jadilah figur ketua mengayomi, bimbing kami.
| Jika km saja berkutat pada masalah pribadi. | Bagaimana nasib kami?
| Bagaimana kelanjutan posko 4?
| Program kerja sudah hampir jatuh tempo.
| Agenda harian padat temporal, perlu ditegaskan ulang.
|| Yang terhormat, Pak Jamil, selaku KorDes, kepala keluarga posko 4.
| Jadilah pemimpin yang pandai mengolah emosi antara urusan pribadi dan kelompok.
| Aku tak memaksakan tipe kepribadian yg kau sandang-introvert, untuk berubah. Aku jg bertipe sama, tapi disaat tertentu saja, aku butuh benar-benar sendiri.
| Km butuh teman, kami siap jadi pendengar baik.
| Km butuh saran, gunakan analisa dan sudut pandang kami.
| Dan terakhir, secara personal, jika km butuh tips" seputar asmara, mari ngobrol santai. Berlembar teori ilmiah, praktik sederhana dan kompleks serta pengalaman rasa-rasanya perlu aku bagikan jika berkenan.
|| ¤ Fantastic 4 bukan sekedar nama. Itulah jiwa kita. Bagaimana jadinya bila kita tidak ditakdirkan bersama? Takkan ada kata 'kita' ¤
Sepekan kita bersama (Catatan KKN 27 April Pukul 12:17)
Jika keluarga adl tempat peraduan-tempat dimana kebersamaan bergerak konstan, canda-tawa bergema menggetarkan dan keakraban bersemayam di sudut" ruangan.
| Maka kita, KKN Posko 4, adl sebuah keluarga.
| Keluarga yg tak perlu ikatan pernikahan, keluarga yg tak butuh status dari dinas kependudukan, keluarga yg tak banyak alasan untuk hidup bersama.
|| Sepekan kita bersama, bagaimana kabar kalian kawan?
| Dari pelepasan yg menyesakkan, pendataan penuh intrik dan drama, kekecewaan mendalam sampai basah kuyub hujan-hujanan.
| Bagaimana uang saku kalian?
| Masih tersimpan lembaran-lembaran foto sang proklamator?
| Makan saja terjamin 3x sehari-malah berlebih, walau memang sering tak cocok selera dan keinginan.
| Bagaimana dg 'refreshing' kalian?
| Ada yg tak betah di rumah pengen jalan", tidur&telfonan berjam-jam, wisata kuliner menyebrang kecamatan, safari sub-posko ke posko teman, menambah khazanah keilmuan sineas perfilman bahkan ada yg sibuk bimbingan seputar analisa komprehensif drama negeri ginseng.
| Lalu, bagaimana kawan, sudah mandi?
| Ah, sepertinya pertanyaan 'krusial' terakhir tak perlu dijawab. | Rutinitas sakral yg amat riskan.
|| Sepekan kita bersama, kita telah melebur jadi keluarga, satu kebersamaan dlm canda tawa, satu keakraban dlm senyum dan derita.
| Semua dikerjakan bersama-dari sholat, makan, tertawa, bahkan tidur bersama. | Memang benar adanya, kita, berawal dari kecanggungan, berproses jadi kenyamanan.
| Kita adl keluarga, dipertemukan oleh takdir Tuhan.
| Dengan kepala keluarga, Pak Jamil, sang pemimpin penyuka rokok dan kopi, kerja cermat, singkat dan teliti, tak ambil pusing permasalahan digeneralisasi,walau kadang 'culture-shock'bahasa dan intonasi terdengar asing serta terkesan emosi.
| Bagaimana dg ibu rumah tangga?
| Aku tak tahu pasti krn semua membantu kerja tiap divisi.
| Apakah ibu rumah tangga adl sekretaris?
| Notulen kegiatan dan penasehat utama.
| Atau bendahara?
| Ekonom ulung dan ahli perencanaan.
| Entahlah aku tak tahu pasti..
¤ Kita adalah keluarga. Boleh jadi nanti benar-benar ada yg jadi sebuah keluarga¤
# Fantastic4_Yess
Pertemuan yang ditakdirkan (Catatan KKN 23 April Pukul 06:01)
Entah aku memulainya dari mana dan mengakhirinya dimana. Baru saja kita melangkah, kenapa harus memikirkan perpisahan?
|| Siang itu, ditengah hiruk-pikuk ramainya audit 2, untuk pertama kali, disitulah kami bertemu. | Kami saling pandang, menebar senyum singkat, coba mengartikan gerak tubuh&pikiran org" yg sebentar lg akan bersama serta hidup dlm satu atap rumah selama 1,5 bulan.
| "Siapa dia?" Adl pertanyaan pertama menyeruak dalam otak. Ada yg gemuk, kurus, tinggi, pendek, cantik, ganteng, itu yang terlihat. Lebih jauh, sikap dan watak masing-masing hanyalah terkaan sementara.
| Walaupun ada yg familiar, banyak pula yg sama sekali tak kenal. Kita terkumpul 13 orang, tak hadir satu. 3 kaum Adam, selebihnya kaum Hawa-meski ada miskomunikasi error data, bukan Mas Tri Yanuar tapi Mbk Maya. | Hanya perkenalan singkat dan pemutusan jajaran penting posko jadi agenda siang itu. | Canggung memang, penunjukan ketua, sekretaris dan bendahara pun sebatas insting dan kepercayaan.
| Lalu, terbentuklah susunan organisasi utama posko 4. KorDes: Pak Jamil, SekDes: Mbk Riza, BenDes: Mbk Maya. | Beberapa menit kemudian, kita pulang ke kos, rumah, pondok masing-masing dg segunung tanya&penasaran.
| "Bagaimana nanti?"
| "Bagaimana mengakrabkan diri?"
| "Bagaimana berinteraksi dg teman/masyarakat?"
| Pastinya, ada kekhawatiran jika saja nanti ada 'clash' pemikiran, beda visi-misi, atau boleh jadi enggan disuruh ini-itu. | Itulah, kira" yg membumbung dlm imajinasi pikiran. Hanya gambar buram yg kita lihat saat itu-lewat pengalaman senior atau sekedar perkiraan, mengenai teknis, prosedural dan tujuan kita buta tak tahu arah kemana.
| Meski siang itu, kita hanya-baru pertama kali bertemu. Namun sebenarnya pertemuan itu bkn hal biasa saja.
| Pertemuan kita siang itu adl pertemuan yg ditakdirkan.
| Melalui serangkaian sistem akurat takdir Tuhan lewat komputerisasi random data LP2M, terpilih kita ber-14, posko 4, desa Jatimulya, kec Wedarijaksa. | Satu keluarga yg kelak akan menempa pengalaman, mendewasakan diri, mengukir masa depan. | Dengan tawa, canda, gurau, derita dan tangis bersama. Dengan makan, mandi, cuci, tidur bersama. | Kita akan jadi keluarga utuh, tinggal di bawah satu atap rumah.
|| Ya, siang itu, 4 hari kemudian, terbukti, kita telah melebur jadi satu keluarga. | Makan siang bersama disambut gelak tawa. Mandi bersama dlm antrian panjang. Tidur bersama sekamar. | Sedikit demi sedikit sekat canggung berubah jadi kenyamanan. 'Wujud asli' personal mulai tampak ke permukaan.
| Tinggal tunggu saja, sebuah kisah asmara mekar di sudut-sudut ruangan.
|| Siang itu, kita bertemu. Hari ini, kita bersatu. Kelak, kita merindu.
| Mari hiasi kebersamaan kita dg cinta dan gelak tawa.
# Fantastic4_Yess
Pokemon Go: Be wise gamer!
Seminggu belakangan, publik digegerkan dg kemunculan game pokemon go. Game berbasis GPS dg tipe AR (Augmented Reality) ini amat mengguncang dunia millenia yg memang haus teknologi dan informasi. | Digadang jadi game AR yg menawarkan keasyikan bermain game, Niantic selaku vendor (developer) game tersebut menjanjikan keseruan bermain game yg berbeda. | Jika game-game biasanya cuma duduk di tempat, pergerakan tubuh hanya berpusat di tangan dan gerak mata. Maka game pokemon go tidaklah seperti itu, pokemon go menuntut player untuk bergerak dan menyusuri maps, mencari dan menangkap pokemon di lokasi yg ditunjukkan oleh maps. | Pokemon go seakan memaksa kita untuk bernostalgia dg sebuah anime jadul berjudul sama Pokemon yaitu menceritakan kisah petualangan Satoshi mengembara ke berbagai tempat dg ditemani Pikachu dan bercita-cita menjadi Pokemon Master. | Ingatan masa kecil tentang indahnya berpetualang dan mencari pokemon legendaris itu agaknya memotivasi kalangan pemuda dan orang dewasa yg rata-rata lahir di tahun 90-an.
|| Respon masyarakat pun beragam. Ada yang menyambut senang hati, ada pula yg mengecam dan melarang dg dalih macam-macam. | Tak bisa dipungkiri jika dilihat dari kaca mata yg berbeda, suatu hal bisa nampak beda. | Ada pihak yg melarang permainan ini berdasarkan tercurinya data-data negara, dikhawatirkan penyelusuran player ke berbagai tempat memungkinkan sampai pada instansi pemerintahan, dg aktifnya kamera saat bermain, mereka menduga data berupa lokasi dan tempat penemuan pokemon direkam oleh server pokemon go. | Spekulasi terjadi, istana negara dan badan pemerintahan merupakan sarang pokemon legendaris. Lalu dg tegas melalui kementrian pendayagunaan aparatur negara dan BIN melarang permainan ini dimainkan di instansi pemerintahan dan saat jam kerja. | Anggapan ini agaknya berlebihan dan sedikit ngawur. Sudah jelas sekali ada regulasi ketat tentang keamanan di instansi pemerintahan. Jika dalih keamanan data negara, seharusnya tim cyber-security yg ditingkatkan. Dan jika kekhawatiran tentang keamanan yg jadi alasan, mengapa Amerika Serikat yg jadi garda depan menyoal internet-security tak mempermasalahkannya. || Pihak lain menyebutkan khawatir dg keamanan player dikarenakan pemain dituntut fokus ke smartphone menjadikan konsentrasi buyar sepanjang jalan. | Kasus-kasus kecelakaan dan kriminalitas cukup jadi bukti pokemon go masuk kategori game berbahaya. | Anggapan diatas juga berlebihan, game itu ibarat pisau, tujuan tergantung pemakai pisau tersebut, baik/buruk sesuka hati pemegang pisau. | Pemain game yg cerdas pun seharusnya faham bagaimana bermain dg bijak. Masalahnya, pemain game yg tak memahami filosofi game sering terlena dan berlebihan dlm bermain game, biasanya pemain yg bermain krn pelampiasan dan gengsi akhirnya mengejar popularitas semata. | Pihak lain tak kalah melarang bahkan meng-haram-kan. Alasan utama krn game dpt melupakan Tuhan, menggiring pelakunya utk fokus pada kesenangan dunia dan menjadikan lalai beribadah. Alasan lain krn game tersebut merupakan misi Tatanan Dunia Baru (New World Order) oleh 'Wahyudi dan Mamarika'. | Tak aneh memang, kalangan agamawan khawatir dg kehadiran game dpt membalikkan posisi Tuhan di hadapan hamba. Tapi sejatinya, dunia memang sebuah permainan dan senda gurau. Untuk dimainkan dg benar bukan untk dipermainkan. | Jadi, bermain game sah-sah saja jika tak berlebihan. Bukankah suatu hal yg berlebihan memang tak baik.
|| Sebagai Gamer-pemain >30 judul game PC, PS&Smartphone berbagai genre game dari RPG, FPS, Open-World, Adventure, Action, dll. | Demam Pokomen Go perlu diawasi dan ditanggapi dg bijak. Boleh jadi kemunculan game ini dinantikan krn muak dg hiburan yg tak lagi menyenangkan, tengok saja sinetron semrawut, acara musik abal-abal, kartun dicekal, gosip artis yg ga mutu. | Atau boleh jadi game ini hanya merupakan hobi musiman seperti musim batu akik beberapa tahun yg lalu. | Dan boleh jadi game ini adalah generasi awal teknologi mutakhir selanjutnya. || Game Pokemon Go perlu diawasi dan ditanggapi dg bijak. Sebab sejatinya semua permainan memiliki dua sisi, baik/buruk tergantung pemain, dapat menjadi edukasi dan sarana berpikir teliti atau alat mematikan utk tindakan kriminal || A smart gamer plays game wisely. ^_^
(Bukan) update status Facebook
"Pak luthfi, kenapa jarang sekali FB-an? Atau aktif di medsos lain kayak teman-teman?" |
"Padahal aku pengen lho ngobrol"/chat banyak hal.." Ia melanjutkan.
| Aku hanya tersenyum menanggapinya.
|| Pertama, aku memang kurang antusias posting status 'publik' di jejaring sosial khususnya FB. | Bukan krn anti FB atau sebab alergi status" alay, lebay dan berita palsu (hoax) tapi hanya kurang suka saja dg 'ekspose' diri sendiri.
| Padahal cukup intens aku FBan, meski status obrolan dg sengaja selalu 'tidak aktif'.
| Kalau saja tahu, status FBku cukup banyak, hampir tiap hari ada. Tapi bukan utk dibagikan ke publik melainkan untuk konsumsi sendiri.
|| "Loh, bukannya jejaring sosial memang utk dibagikan ke publik?"
| Ya, memang. Tapi tak semua hal lantas dibagikan ke khalayak ramai. Sakit kepala di'update', kena masalah di'update', berdo'a ke Tuhan di'update'. Ganteng dikit, cekrek-cekrek-upload-upload. Warbyasah!
|| "Kan ga semua status FB begitu, ada yg share info dan berita penting juga?"
| Memang, banyak pengguna FB yg bagi info dan berita bermanfaat seperti info akademik dan berita terbaru. | Tapi ironisnya banyak yg kurang teliti, bukannya memberi pengetahuan malah menjerumuskan. | Tengok berapa banyak berita palsu yg mengecoh publik FB, dari pembalut berbahaya buatan Isra*l, air garam menanggulangi asap, ikan lele penyebab kanker, Jackie Chan masuk islam dan yg terbaru adl game Pokemon Go itu bagian dari misi Tatanan Dunia Baru serta konspirasi 'wahyudi'.
|| "Kalo update status galau ga boleh, upload foto ga boleh, share berita ga boleh, terus gimana donk?"
| Bukannya ga boleh tapi perlu dipertimbangkan dg seksama asas kemanfaatan, hati-hati serta selektif, tidak asal post sana-sini. | Statusmu Harimaumu, begitulah kira-kira sikap yg perlu diperhatikan.
| Boleh saja update status untuk memotivasi orang, memberi info benar, berdagang jujur, merekam momen kebahagiaan, dll.
|| "Oh begitu, pantas jarang FBan, jumlah pertemanan juga cuma 317!"
| Ssstt, jangan keras", malu sama friend-list adikku yg 14 kali lipat mencapai 4.674.
|| "Lah kenapa bisa timpang banget sejauh itu?"
| Karena teman FB yg segelintir itu benar-benar orang yg aku tahu.
| Sebenarnya banyak yg 'add friend', tapi aku biarkan/hapus permintaan, sebab aku tidak kenal, akun palsu, atau setelah aku cek kronologi hanya berisi keresahan dan galau. | Sudah pasti aku 'delcon' bahkan blokir sekalian.
|| "Lah kenapa sampai blokir segala?"
| Karena akun FB tersebut sudah tertular malware&spam sharebaiting/self-xss, akun bernada kebencian dan makian atau akun" palsu otomatis aku blokir. | Sebelum blokir pun aku perhatikan dulu, pengguna FB benar-benar dia atau bukan.
|| "Hm, jadi begitu, tak sembarangan konfirmasi pertamanan ya?
| Yap betul. Sebab boleh jadi teman FB mencelakakan diri. Teliti dan hati-hati.
|| "Terus pas FBan ngapain aja?"
| Sebenarnya banyak hal yg aku pelajari di FB mulai dari agama, politik, psikologi, filsafat, logika, antropologi, dll. | Cuma memang tak selengkap di buku, seringnya malah pengetahuan baru dan terbaru yg tak ada dlm sebuah buku.
|| "Kog bisa?"
Bisa, sangat bisa. FB bisa jadi kelas virtual. | Bukankah belajar bisa dimana saja dan kapan saja?
| Aku belajar hukum dan tata negara dari pak @Nadirsyah Hosen, belajar antropologi dan kompleksitas agama dari pak @Sumanto Al Qurtuby, belajar hukum, sosiologi dan feminisme dari bu @Zulfa Nh, dll. Akun terbaru yg aku ikuti adl pak @Mohammad Nasih dg kapasitas pemahaman Al-Qur'an dan politik mumpuni.
| Sebenarnya banyak akun" hebat lainnya, tapi akun" diatas yg sering muncul.
|| "Wah, keren ternyata. Terus alasan lain jarang FBan apa?"
| Hm, sebenarnya aku lebih sering 'berselancar' di forum sebelah. Forum belajar apa saja ada.
| Dan aku lebih sering membaca artikel dan berita disana, karena ketika ada berita Hoax a.k.a palsu akan segera dibantah dg argumen tandingan yg ilmiah.
| Yah, meski memang banyak polemik sana-sini. Akun bocah, Hode, hatters, junker, kisruh berantem di RL, officer yg 'tak seperti dulu kala', dll.
| Tetap saja, forum itu asik bagiku. Tahu kan forum apa?
|| "Eh, forum apaan? Terus selain itu ngapain aja pas internetan?"
| Forum yg ada sub DC&Sfth, cari saja.
| Ya banyak, ngeblog, maintenance web kelas online www.luthfiy.edu 20.org, update berita dan ilmu pengetahuan, kadang juga update anime, game, film, drama, musik, dll.
|| "Drama? Drama korea maksudnya? Kpop juga?"
| Sssttt.. Kadang ya, kadang.
| Eh ngomong", kamu siapa ya?
|| "Eh, aku??"
Iya kamu, siapa lagi coba. | Kepo banget dari tadi!
|| "A..ku...
Sebenarnya...
Aku..."
| Hadeh, ini bukan FTV, cepat kasih tahu!
|| "Aku adalah hantu! Kembaran, jin penjaga!"
| Eh, hantu???
| Kabuurrr....
--------------
Linimasa memang dunia yg unik. Maya tapi ada, fatamorgana tapi nyata, seperti bayangan tapi berdampak besar.
Fenomena 'viral' jadi bukti, terkenal bukan lagi soal karya dan prestasi.
Seringnya, kejadian buruk malah terjadi akibat tidak teliti dan hati-hati dlm penggunaan jejaring sosial.
Berhati-hatilah.
Sebelum Nama, Sebelum Cerita (oleh Reza A.A Wattimena)
Alkisah, seorang pria sedang berjalan di pasar. | Tiba-tiba, sepotong panah datang dari kejauhan, dan menancap ke lengan kanannya. | Rasa sakit langsung menyengat lengannya, dan kemudian menyebar ke sekujur tubuhnya. Panah tersebut telah melukai tubuhnya.
| Sejenak, ia berpikir, “Mengapa ini terjadi padaku? Apa yang telah kuperbuat, sehingga aku layak menerima musibah ini? Andaikan aku istirahat di rumah, tentu saja panah itu tidak akan datang padaku. Bagaimana jika lenganku cacat, dan nanti tubuhku tak sempurna lagi, sehingga para wanita akan meninggalkanku?” | Inilah “panah kedua” yang melukai pikirannya.
|| Sakit dan Penderitaan ||
Panah pertama menciptakan rasa sakit pada tubuh. Sementara, “panah kedua” melukai batinnya, atau pikirannya. | Sakit tubuh akan segera lenyap, ketika diberi obat. Sementara, sakit pikiran akan berjalan terus, walaupun sakit tubuh sudah lenyap. | Sakit pikiran menciptakan penderitaan.
| Panah pertama adalah fakta kehidupan. | Banyak hal terjadi, tanpa alasan yang jelas. Orang yang rajin berolahraga dan berdiet tiba-tiba meninggal, karena serangan jantung. | Orang yang rajin bekerja dan jujur justru kehilangan pekerjaan dan terhambat karirnya.
| Panah kedua adalah cerita yang kita bangun di dalam pikiran kita. Segala bentuk analisis dan penamaan adalah bagian dari cerita tersebut. | Ketika kita mulai memberi nama pada pengalaman kita, misalnya pengalaman sial, kita sudah mulai untuk membuat cerita. | Nama lalu berlanjut pada analisis dan spekulasi yang seringkali menciptakan penderitaan batin yang besar.
|| Bukan Kenyataan ||
Penamaan semacam ini bukanlah sesuatu yang alamiah. Ia adalah bentukan sosial. | Kata “pengalaman sial” adalah penilaian kita adalah sebuah peristiwa yang menimpa kita, begitu juga dengan kata pengalaman baik, pengalaman untung, pengalaman sedih, pengalaman traumatis dan sebagainya. | Semua adalah penilaian dari pikiran kita, dan setiap penilaian adalah hasil dari pola pikir kita yang dibentuk oleh pola hidup kita di masa lalu dalam hubungan dengan keluarga dan masyarakat. | Ia bukanlah kenyataan yang sesungguhnya.
| Apa buktinya? Buktinya adalah bahwa setiap orang memiliki penilaian yang berbeda-beda, tergantung pola hidupnya. | Bagi beberapa orang, merokok adalah tindakan biasa, dan bahkan membantu pergaulan. | Bagi beberapa orang lainnya, merokok adalah tindakan biadab yang tidak hanya merusak kesehatan di perokok, tetapi juga orang-orang sekitarnya. | Penilaian-penilaian semacam ini muncul dari latar belakang yang berbeda-beda dari si penilai.
| Maka, nama bukanlah kenyataan. Pohon tidak pernah bilang, bahwa dirinya adalah pohon. Apel pun juga demikian. | Kata pohon dan apel adalah buatan manusia, dan hanya berlaku untuk manusia. | Sebenarnya, kedua benda itu tidaklah memiliki nama.
|| Rantai Sebab Akibat ||
Memberi nama adalah awal dari cerita yang kita rangkai atas peristiwa yang terjadi pada kita. | Membangun cerita adalah awal dari analisis dan spekulasi yang berlebihan. | Analisis dan spekulasi adalah awal dari penderitaan batin yang sebenarnya tak perlu terjadi. | Penderitaan batin adalah awal dari kekerasan, baik terhadap diri sendiri maupun terhadap orang ataupun mahluk lain.
| Di dalam kehidupan, memberi nama pada pengalaman kerap kali diperlukan untuk memahami pengalaman tersebut. | Namun, tindakan ini harus terus disertai dengan kesadaran, bahwa penamaan itu bersifat relatif, rapuh dan terus berubah. | Maka, orang tidak boleh melekat dengan nama dengan menganggapnya sebagai sebuah kebenaran mutlak. | Memberi nama pada apa yang kita alami adalah sebuah pilihan, dan bukan keniscayaan.
| Di dalam hidup, kita tidak bisa menghindari luka. Rasa sakit pun tak bisa dihindari. Akan tetapi, kita selalu bisa menghindari penderitaan dengan tidak memberi cerita dan nama pada luka yang kita alami. | Dengan kata lain, panah pertama tidak bisa dihindari. | Sementara, panah kedua merupakan pilihan kita.
|| Dikutip dari: rumahfilsafat.com/2016/07/11/sebelum-nama-sebelum-cerita/
Tersenyumlah
Sedekah tidak harus berupa harta atau uang. | Ada sedekah yang sangat mudah untuk kita lakukan, tanpa perlu banyak mengeluarkan tenaga. | Sedekah itu ialah “senyuman”. | Hanya dengan sedikit saja menarik wajah dan bibir sehingga menciptakan sebuah senyuman yang indah dan manis.
| Kalaupun kita sulit untuk memberikan senyuman, janganlah sampai menampakkan wajah yang masam dan sinis. | Tampilkan wajah yang indah, menyenangkan, dan menenangkan untuk dipandang, karena menampakkan keceriaan wajah kepada saudara kita akan mendapatkan pahala sama seperti pahala orang yang bersedekah.
| Selain memberikan senyuman, alangkah lebih indah dan mulia apabila dibarengi dengan mengucapkan salam ketika bertemu sesama muslim. | Ucapan salam merupakan sapaan terbaik dari pada ucapan-ucapan yang lain, seperti ucapan yang dianggap lebih gaul dan yang lagi tren saat ini. | Karena ucapan salam merupakan doa untuk orang lain. || Dengan salam berarti kita mendoakan keselamatan baginya.
Sawang-sinawang
Imagine, in the middle day when the sun burn out the earth and soil, the wind doesn't blow, and the sweat fall across the cheek and brow.
| A pedicab stops in the road side of market, thus a man slept like a log upside while he was waiting a passenger. | At the same time, a ferrari car is parking in front of that pedi cab with a man feels really anxious inside.
|| Suddenly, his shoulder is clapped by someone, a passenger. | On a half of consciousness, he asks the passenger, where should he deliver her? then, he paddles a pedi cab right away after heared where the place is.
| He paddles as strong as possible, thus when he is passing the ferrari car, he thinks in daydream,
| "What if i have a car like that, surely i don't heat under sun, tired and exhausted, what if....."
| Whereas, a man inside the car think also, while he is seeing the pedi cab,
| "Ah, it seems nice, if i can sweat with the job like that, ya it's tired but it looks like he is happy, he can sleep though in the crowded condition like this, what if...."
|| Oftentimes, life is just like an owner of pedi cab and car. They want to turn a life what they want., they feel other lives are better than themselves, and they think a problem which comes alternately is too hard for them.
| But thank to God for the entire gift can heal that feeling. Thank to God for the blessings, healthy, happiness, even safe in every single day.
|| #Be grateful, Happiness will come to you
Do I really want to be?
Sometimes, i want this country to be like those are, strong like America, discipline like Japan, great like England, and clean like New Zealand.
| But, do i really want to be like those country? which the society work on full day, buy a house for their servant, eat as fast as possible, even go insane with stress fill the brain.
|| Whereas this country, smile is still seen in everywhere, laugh is still heared in every place, and togetherness is still related among people.
Do i really want to be like those country?
Apa yang akan kau lakukan?
Seringkali, hidup tak sejalan dengan harapan, sehingga kegagalan menjadi keputusasaan.
| Lantas apa yang akan kau lakukan? Berdiam, menangis, pasrah. Atau mungkin, berjalan lagi dengan perlahan, dan menatap masa depan, dengan kuat dan mantap?
Divorce is bitter but it's better (A note on August 20, 2014 at 22:16)
Sometimes, within relationship occurs problem and dispute. | It is hard to unite two heads, two ideas, two habits, and two differences. | Solving problem in the middle way to be accepted among them is not easy. | It's needed for big understanding. | Then, when the problem will have been crashing too hard, there is no other way except separation..
| Indeed, as good as separation occurs, it is painful. A half of heart is gone, emptiness fills day by day, and sadness feels yawning skin and bone. | But, it's better to leave broken mirror than trying to fix it again,
Didn't we leave a bad one to get better?
| Because life will go on, sink in deep wound will never help to move on,
| So, erase sadness, do accept happiness
Sehat itu mahal
Dalam sebuah ceramah, seorang ustadz berkata,
"Jika km merasa hidup teramat berat, ketika km seakan berada di ujung tanduk keputusasaan. Terlilit hutang, gulung-tikar usaha, kegagalan berulang-ulang, keluarga berantakan, bahkan buat makan besok saja tak ada.
Maka, pergilah ke rumah sakit."
| Sang ustadz menghela nafas sebentar, pertanyaan besar menggantung di benak para jama'ah.
"Rumah sakit???"
| "Ya, rumah sakit." sang ustadz pun melanjutkan,
"Cari, carilah pasien yg 1/2 jam lg akan operasi. Temui dia dan ngobrol sebentar dengannya. | Perhatikan betapa tersiksanya dia. Lalu tanya,
'Km mau pnya hutang 100jt, sbgai ganti kaki kananmu yg akan operasi?'
| Pasti, pasien tersebut akan menjawab mantap.
'Mau !!'
|| Apa artinya kisah diatas?
| Kesembuhan dan kesehatan amat berharga nilainya. Nominal digit uang pun tak sanggup membayarnya. | Memang uang dapat membeli fasilitas dan akses kesehatan, namun tak dapat membeli kesehatan itu sendiri.
| Ketika sakit teramat parah, disitulah kesehatan begitu diidamkan. Penyakit menggerogoti badan, disitulah rasa sesal baru muncul,
kenapa tak ku syukuri, jaga dan gunakan dg baik? Kenapa aku kejar harta, malah hartaku ludes utk penyakit?
---------------------
Penyakit, sudah bukan 'sesuatu' yg asing bagiku. Dari kecil sudah tak berbilang berapa butir obat yg pernah aku telan. Dari diagnosis radang paru-paru, tifus, jantung, darah tinggi sampai saraf. | Emm..keren jg ya, dlm hal masalah penyakit, bisa dianggap aq 'berpengalaman'lah.
| Opname entah sdh berapa, bolak-balik berobat, minum obat jadi rutinitas. Infus? Sdh biasa itu, tapi ya masih sakit banget pas dicabut. Jadi aneh lihat sinetron, drama/ftv tiba" pasien (aktor utama) main copot infus seenaknya, jelas tak mungkin.
| Riwayat penyakit pun berderet entah berapa lembar di puskesmas/rumah sakit. | Dokter pun bervariasi, dari tingkat mantri, dokter biasa, sampai level spesialis pernah, 3 malah. Salah satunya Sp.PD (spesialis penyakit dalam). | Pernah jg merasakan terkapar naik ambulance dan paling seru diinfus 'oksigen', nyes-nyes gimana gitu.
| Sesi terparah dg si penyakit, sebelum masuk bangku kuliah pertengahan 2012. Semoga tak terulang lg.
| Drama dg si penyakit pun ternyata berlanjut, hampir tiap semester selalu saja ia datang, dg 'wajah'/nama baru. Seakan-akan, liburan semester buat 'ngapeli' dokter.
|| Bukan bermaksud curhat, apalagi publikasi masalah pribadi.
| Hanya saja ingin mengingatkan kawan-kawan,
kesehatan benar-benar sangat berharga.
| Jaga, syukuri dan gunakan kesehatanmu dg baik.
| Bagi yg sedang sakit. Yakinlah Allah akan menyembuhkan, krn tak ada penyakit tanpa obat (Asy-Syu'ara:80).
| Dengan diiringi usaha: berobat, minum obat, dan bertobat. | Karena barangkali penyakit datang sebab dosa-dosamu yg menumpuk.
Salam.
Terkadang..
Terkadang Tuhan membiarkan kita terjebak dalam situasi salah dan menyakitkan untuk membuat kita menjadi dewasa.
| Terkadang Tuhan memberikan sesuatu yg menurut kita 'ga adil' untuk membuat kita menjadi lebih baik.
| Terkadang Tuhan menaruh kita dalam situasi buruk hanya untuk membuat kita belajar tentang hidup.
| Terkadang Tuhan melepaskan kita di jalan penuh duri agar kita bisa lebih berhati hati.
| Cara Tuhan mengajari kita tentang hidup mungkin terkadang menyakitkan.
| Cara Tuhan memberitahukan pada kita tentang benar dan salah mungkin juga tidak selalu enak.
| Tapi percayalah, bagian yg menyakitkan dan tidak enak itu hanyalah sebagian kecil dari rencana besar Tuhan tentang kita.
| Iya, kita pun hanya bagian kecil dari rencana besar Tuhan.
| Semua pasti berakhir baik. Ketika belum baik, maka itu belum berakhir.
Sayonara Minnasan
It’s always hurt to see you cry
| To see tears falling like rain from the sky
| And there’s no answer for why
| No matter I try
|| It’s always hurt to know there’s nothing I can do
| And fact that I don’t even know what to do
| It’s so sad but so true
| Feels like the color blue
|| Someday we’ll see we were wrong
| And then we realize the day has done
| Time won’t turn back, it’s no use to regret
| It’s not easy to say good bye, but someway we have to try
|| Sometimes it’s hurt to remember
| About the days we had together
| And a piece of heart inside me
| Carved with your smile, you can see…
|| It was the day when We used to care
| Think about the time, anytime, anywhere
| The day when We used to playing around
| Bullying as our habitual action
| When the night was so cold and we slept in the same pillow
| The midnight came with the laugh and sorrow
|| That’s the history, saved properly in my memory
| Now we would be so far and so different, and yet so silent….
| No voices when you say, just few words on my display
|| That’s OK. Thanks anyway…
Kemanakah perginya angin? (sebuah catatan 28 Februari pukul 00:01)
Sudah aq buka hatiku. Tapi kenapa tiba-tiba kau hilang begitu saja! Susah payah aq kesampingkan ideologi dan prinsipku. #.. | Apa aku terlalu brharap?? Ya. Mugkin kau hanya angin. Menyejukkan, Sesaat! | Aku bisa apa? Jujur dg desiran hati? Berani ungkap rasa? | 2 tahun aq pendam. Dalam diam, aq melihat senyummu. Dalam senyap, aq fahami duniamu. Aq selami tiap meter duniamu. Dunia yg bagiku aneh dan fiksi. Aq alami fantasi duniamu. Dunia yg trnyata syurga imajinasi. Aq terlena.. Dan aq tenggelam | Bukan ke dlm hatimu. Melainkan tnggelam dlm kehampaan. Aq tak dpt bernafas dlm lautan fantasi seperti ini. Lalu, ku putuskan, berenang ke atas, mencari daratan. Boleh jadi ada udara, tak hanya angin. || Aq bodoh dlm urusan rasa. Segudang teori ahli, tumpukan buku praktis&analitis, ratusan cerita hidup org lain. Tak buat aq faham, trnyta km hnya Angin. | Aq tak mgkn berharap lebih. Ya, tak ada yg terjadi. Hanya percakapan tak lgsg yg menyenangkan, hanya gurauan singkat yg berkesan. Bagiku,. | Aq memang pandai menyimpan jutaan rahasia&misteri. Bahkan keluargaku tak lbh mengetahui 50% siapa aku. Apalagi km.. | Aq pendiam bkn krn aq menutup diri. Hanya saja, aq senang akan misteri. | Aq pernah terbuka, banyak yg terpana. Sampai pernah 2 hati menuntut memiliki. Makanya aq memilih jadi seperti ini. Pendiam penuh misteri. | Ini bkn sajak apalagi puisi. Krn sdh teramat lama, sampai aq lupa arti dan apa itu rasa. Ku tahu km siapa. Dan posisiku berjarak sekian mil dari tempatmu berada. Ku sadar, tempatku bkn berada disisimu. | Beberapa saat km pernah mendekat. Aq pun bersikap biasa. Kita bercengkrama. Lalu kau pergi setelahnya. | Aq tidak sedih apalagi menyesal telah membuka hati. Malah aq ingin berterimakasih, karena km sdh bsa menghancurkan ideologi&prinsipku. | Jelas saja km pergi. Angin tak mungkin berada ditempat yg sama&menetap. Angin bebas menentukan arah&tujuan, sesekali ia hembuskan kenyamanan. | Km adl angin. Melayang tak ku tahu kemana arahmu, sudah berapa tempat kau jelajahi. Namun yg ku tahu. Km adl angin bahagia, walau sesaat. | Sementara km tak tahu, Aq berjalan mengawasimu. Kapanpun km butuh, tak perlu menengok kemanapun. Karena aq akan segera berlari menolongmu. || Amat menyenangkan bisa merindukanmu. Membayangkan dirimu dlm balutan keindahan. Meski rindu itu fiksi dan bayangmu adl imajinasi. | Jurusan bahasa tak buatku pandai berkata-kata. Kalau saja km beri kesempatan, bukan kata manis yg aq utarakan, tapi keindahan lain yg tak km bayangkan. | Cukup sudah aq tumpahkan segala keluh-kesah. Aq tak ingin melupakan, apalagi hapus memori tentang rasa dlm diam. #.. | Karena km adl angin. Berhembus kemanapun. Lalu, aq telah, sedang dan akan menikmatimu lg dlm diam. Biarlah seperti ini. || Terimakasih Angin #..
Mari mengenal lebih dalam! (Sebuah nama)
Namaku luthfi, biasa dipanggil mas, kak, abang, pak, gus, ustadz, kyai, mbah, syekh dsb. Begitulah mereka memanggilku, mesti ada embel-embel yg melekat sebelum nama asliku dipanggil | Aku tak memusingkan bagaimana mereka memanggilku, meski seringkali aku tersenyum dalam hati | Usia masih muda, jalan masih tegap, wajah segar tak ada keriput. Kog bisa-bisanya dipanggil pak dan mbah bahkan yg keterlaluan adalah Syekh | Anehnya panggilan tersebut aku dengar dg jelas ketika masih duduk di MTs/SMP, sekitar usia 13 tahun. Bayangkan dlm masa Puber sudah dipanggil mbah ! Lucu sekali rasanya || Aku sama sekali tak memusingkan seperti apa mereka memanggilku, sebab mereka yg menghendakinya. Toh, tak ada untung-ruginya bagiku. Beda cerita ketika panggilan tersebut bermaksud negatif berupa merendahkan dan menjelek-jelekkan | Memang, kadangkala risih dg berbagai atribut panggilan yg rasa-rasanya kurang pantas melekat, semisal dipanggil Pak Kyai. Yah, malu campur sedih menyatu | Bagaimana mungkin aku yg seperti ini, biasa-biasa saja menurutku, bisa dipanggil Kyai. Kapasitas keilmuan masih dangkal. Integritas spiritual tak seberapa. Kog bisa? | Mereka mengatakan bahwa aku sudah memiliki level kyai dan pantas dipanggil kyai. Bisa baca kitab kuning, hafal dalil-dalil Al-Qur'an dan Hadis, faham Fiqh dan bahasa Arab, berwibawa, cerdas dan santun. Sangat pantas kamu dipanggil kyai, kata mereka | Lain lagi sekarang, saat kuliah, mereka sering memanggilku pak, gus atau ustadz. Pak, panggilan akrab di kelas. Gus, panggilan teman beda kelas. Ustadz, atribut baru di Kos-an | Yah, Pak, masih mending dan bisa diterima, karena lingkungan Tarbiyah (pendidikan a.k.a guru) panggilan Pak/Bu sangat wajar. Sedangkan Gus atau Ustadz? Aku kaget dan gagap menanggapinya | Aku orang biasa yg dilahirkan dlm keluarga biasa. Meskipun memang, orang tuaku luar biasa , aku tak ingin berlindung di bayang-bayang mereka. Aku ingin menjadi orang luar biasa dg caraku sendiri | Hm, ustadz memang terdengar modern dan keren. Terminologi yg biasanya berlaku di Perkotaan. Padahal aku mengukur diri tak pantas juga dipanggil seperti itu | Ya, mungkin aku lebih tahu dan faham, itu saja. Tahu teori&praktis agama, faham sudut pandang&keilmuan beraneka ragam, cuma itu ||
Persoalan atribut nama, aku sama sekali memusingkannya. Toh, yg kita perlukan adl pembuktian dan aksi nyata atas kepercayaan mereka | Memang, aku masih muda, tapi bagi mereka aku dituakan dan menjadi tetua. Dalam Al-Hikam disebut fenomena 'waridat', lain cerita dlm Sociolinguistics disebut fenomena 'power&solidarity' || Sejauh ingatanku, hanya beberapa orang yg memanggil namaku secara langsung, aku lebih senang begitu, seharusnya | Mereka spesial dg caranya memanggilku, tak perlu ada jarak antara mereka dan aku | Lebih spesial lagi orang yg memanggilku 'oppa', say, papi. Sangking dekatnya sampai muncul panggilan mesra, meskipun tak ada hubungan istimewa yg biasa disebut pacar | Mereka amat istimewa dan kadang ada perasaan ingin menjadikan mereka orang istimewa seutuhnya ||
Begitulah namaku. Luthfi yg berarti lemah-lembut, memang cocok dg sifat bawaanku yg kalem dan halus | Sifat kalem yg-katanya-bahkan melebihi perempuan normal | Bagaimana tidak halus, suara normalku saja tidak terdengar padahal hanya berjarak 1 meter dg si pendengar. Makan tak kunjung selesai-selesai padahal porsi normal, sedang bersamaan dg adikku yg makan sudah selesai | Nama adl Do'a, memang benar menurutku. Nama yg diberikan oleh orang tua, sejatinya adl sebuah pengharapan bahwa kelak ia akan seperti do'a-do'a yg disematkan dlm nama itu | Entah bagaimana dg kalian? ||
^_^ Namaku Luthfi, panggil saja sesuka hati.
Kalijodo: Sebuah kenyataan pahit yang manis (sebuah catatan 25 Februari pukul 02:37)
2 minggu lebih, isu ibukota lagi" membanjiri berita. Penggusuran kawasan kalijodo menuai pro-kontra deras. Dari pihak Pemda yg berniat mengalih-fungsi, Gubernur yg bersikeras mempercantik, masyarakat sekitar yg sudah tinggal menetap lama, pelanggan yg dirugikan, bahkan sang penguasa pun turun gunung.
| Kawasan tersebut memang terkenal jadi lokalisasi. Padanan kata negatif dlm kaca mata publik sebagai tempat kemaksiatan, dosa-dosa diperjual-belikan dan markas kejahatan. Tempat dimana pekerja dan pelanggan saling 'tukar' keuntungan dan kenikmatan. Tempat dimana asusila dilegalkan dg lembaran-lembaran uang.
| Tak hanya ibukota, tempat serupa juga ada di beberapa kota, bahkan sampai bertaraf internasional-gang d***y, s***t*m. Yang paling dekat dg Ts, SK kota smg.
| Ada sebuah paradoks pertanyaan. Kenapa jelas-jelas tempat keburukan dibiarkan? Apa pemerintah tutup mata? Mana pemuka agama yg sering berkoar tentang syurga&neraka? Pasti, pasti pertanyaan" diatas dilontarkan. | Pertanyaan pun makin meruncing apabila menyangkut agama. Seakan-akan menghalalkan keharaman yg jelas.
Namun, perlu kita fahami juga sudut pandang mereka, sebagai korban, pelanggan, 'backingan' bahkan sang empu kekuasaan. | - Bagi si korban, tak ada jalan lain, Buntu. Bukan tak ingin menjalani hidup normal, tersenyum tulus dan bebas menentukan nasib diri. Tapi ada ratusan alasan ia tak bisa pergi, ada jerat teramat kuat mengekang sendi-sendi tubuh. Benar-benar tak ada jalan lain, kecuali satu hal yaitu org luar biasa membebaskannya. | Percayalah, ada tangis mengiris disudut tembok kawasan tersebut, ada catatan pilu tentang harapan-harapan mereka utk bebas. | Masalah besarnya adl sikap sok suci. Merasa dirinya bersih, memandang si korban tak ubahnya sampah yg memang sepantasnya begitu. Memukul rata gudang maksiat dan dosa sebagai neraka dunia, jangan didekati, ga usahlah diurusi, masa bodoh. Padahal dlm neraka tersebut, banyak yg ingin berbuat benar dan masuk syurga. Tapi bagaimana bisa masuk syurga, banyak org yg sok suci sdh menutup mata, memandang jijik.
| - bagi si pelanggan, kawasan tersebut sdh jadi tempat pelampiasan kebutuhan. Tentu para pekerja professional dan ahli dlm 'bidangnya', apalagi jika mulus dan masih segar. Cukup rogoh kocek sekian bisa ajak semaunya. Masa bodoh penyakit dan dosa. Yang ia tahu, punya uang bisa beli semuanya.
| - si backingan, rugi besar mangsa besar lepas. Pundi uang mengalir harus dipertahankan. Tak bisa dipungkiri, pihak ini berdampak besar pada eksistensi sebuah tempat. Oknum bermasalah pun banyak berkecimpung dlm hal ini. Kekuasaan yg ia pegang bisa digunakan mengamankan kawasan tersebut, lebih tepatnya disalahgunakan.
| Terakhir si empu kekuasaan. Uang, kemewahan, pesta, ditakuti orang dan segalanya tersedia. Cukup jadi alasan mengapa ia bertahan. Sungguh gila-baginya, jika kejayaan hancur begitu saja tanpa mati-matian memperjuangkan.
| The Equalizer (2014), adl sebuah cermin kehidupan jerat 'neraka' kawasan tersebut. Diceritakan, Teri (Alina) adl si-korban yg diperlakukan semena-mena, dipukul bahkan wajahnya disiram air raksa. Frank jadi 'backing' kegiatan dan Pushkin sebagai kepala ular, gembong. Serta, peran utama Robert McCall adl org luar biasa. | Krn nasib Alina yg menyedihkan, McCall menyelamatkannya dg cara yg sangat 'hebat'. Dari ujung sampai pangkal. Batang sampai akar. Begitulah, paradoks kehidupan berlaku pada kawasan tersebut.
| Sebuah kenyataan pahit. Manusia diperlakukan bak hewan mungkin lebih buruk, dipelihara, diberi makan, dipenuhi kebutuhan pokok, tapi kebebasan hanyalah mimpi dan angan-angan.
| Sebuah hal manis bagi mereka yg menikmati hasil jerih-payah, tangisan dan penderitaan.
~~~~~
Satu hal, siapakah org luar biasa yg dpt meluruskan benang kusut bahkan sampai bisa mengganti benang kusut menjadi benang baru yg lebih indah?
Gerhana: Fenomena atau Euforia (Sebuah catatan 5 Maret pukul 16:53)
Digadang menjadi fenomena langka dekade ini, beberapa wilayah Indonesia seperti mentawai, palembang, bangka belitung, dll akan menyaksikan gerhana matahari total.
| Sedangkan, daerah lain seperti Jawa Tengah, khususnya Semarang kemungkinan hanya dapat melihat gerhana penuh, berkisar 80%. | Ahli Falak Bondet, Mr.Bean mengungkapkan: Gerhana muncul pada tanggal 09 Maret 2016 sekitar jam 06:24-08.25 WIB. Puncaknya pada 07.24 WIB dalam rentang waktu 5 menit. | Sejarah mencatat Indonesia pernah dilalui gerhana pada masa orba, namun kegaduhan politik menyebabkan propaganda keliru bahwa gerhana berstatus bahaya. | Memang benar,imbuh Mr.Bean, paparan cahaya mendadak saat bulan bergeser yg menandakan berakhirnya gerhana amat beresiko, intensitas cahaya besar yg diterima pupil secara mendadak bisa berakibat fatal, krn pembesaran pupil saat gerhana matahari (gelap-red) akan merusak mata ketika cahaya matahari tiba-tiba bersinar. | Hal ini dpt disiasati dg memakai kaca mata anti-radiasi. Jadi, gerhana berbahaya bkn dlm konteks proses gerhana selama 5 menit tersebut. | Melainkan, paparan cahaya mendadak saat pergeseran bulan pada matahari. | Euforia gerhana disikapi berbeda-beda. Pihak pariwisita memanfaatkannya sebagai ladang bisnis menjanjikan, tempat-tempat yg dilewati gerhana pun disiapkan dg apik. Para peneliti antariksa melihatnya sebagai inspirasi riset&pembuktian hipotesis-hipotesis yg telah digelutinya. Sedangkan kebanyakan orang menganggapnya fenomena alam luar biasa, patut disaksikan serta sayang untuk dilewatkan. | Selanjutnya, Mursyid Thoriqoh (Dholalah-red) Bondetiyyah, Syekh Irfan Addimaqiy menghimbau para jama'ah, kaum muslim yg terbiasa molor pagi hari utk menunaikan shalat gerhana. Tentang tata cara, syarat&rukun, beliau berujar:"cek google wahai anak muda !" | Ia menambahkan, gerhana adl nikmat besar dari Allah SWT, jangan sia-siakan momen berharga sepersekian menit tersebut dalam lelap, amatlah merugi. | Gerhana mengajarkan kita tentang kenikmatan&kesengsaraan di dunia hanyalah sementara, maka hargailah dg ibadah tekun serta tawakkal penuh pada sang pencipta. | Kenikmatan kita berupa hidup berkecukupan dpt makan&minum enak, ngobrol hangat, ngegame COC, nonton film aksi, melo korea, humor thailand serta anime hen*ai jepang (ily** detected) adl nikmat yg sementara. | Ibarat makan, rasa sebuah hidangan hanya akan terasa saat di mulut, tak lebih. Begitupun, kesusahan dan kesedihan terjadi hanya sementara, bukankah kegelapan sebuah gerhana hanya berkisar beberapa menit.
~~~~~ Maka tenanglah dan mendekatlah pada Allah.
* Ustadz
Titik Koma
Apakah dunia pantas utk ditertawakan?
Saat air mata menetes krn kelaparan, saat darah mengalir akibat perang.
Apakah dunia patut utk dilucukan?
Ketika jantung terhunus pedang, ketika anak-anak terlantar akibat perseteruan.
Ah, dunia memang panggung sandiwara.
Sang dalang memang-semestinya, seenaknya saja memainkan wayang.
Dunia-Memang begitulah adanya, makanya 'pencitraan' itulah yg aku gunakan.
TBI KeCe '12: A Warm Hug to You
-What's up guys/pal/dude/pren?
-What are you doing right now?
| Going around the neighbors and teachers' house, having a warm chit-chat with the family, taking a selfie with nieces, nephews and children, preparing the registration file for Postgraduate program (S2), or even set up a 'new status' in the relationship soon?
| There was 4 years left behind, we stuck together. From the 'poker-face' of the freshman (MaBa), We introduced, grew up and became familiar.
| It was the 1st semester in which the lecture was quite slow cause there was no paper at all, the 2nd semester-there was an intro-linguistics burdened compulsory reading, then legendary online class in next semester-Indeed, cheating is as a matter of habit.
Thus, the dress-code of micro teaching, the internship teacher practice of PPL and the wonderful of KKN.
Subject by subject we passed it by struggle and hard-work. Even the tears and sweats fell down for the 'deadly' final exam:Kompre&Munaqosah-of the some of you.
| 4 years was not a short time though our meeting was brief. Intensely, we've ever been through together.
| We, shared the joyful of getting A and the sadness of re-taking a lecture, slept in the class, came late to the class, had fun question and answer discussion, cheated (again) in the daviqr.com, had a dozens Mid-term&Final Test we did well (Lulus/'Lolos'), watched movies, sang a song together in the listening class, had a lot of assignments and papers. Those were an incredible memories that we've spent together.
| We may have separated, cause we have a vision and a life of its own. We may not be able to see each other. But the time we ever live together implies not to forget a friends.
Let's help each other to face the reality of life.
| Let's greet each other to strengthen a friendship.
| In this Idul Fitri.
I convey an apologies if in 4 years of college we stuck together there was a mistakes, error and oversight which seen or unseen.
There was a wound that I ever wrote in your hearts.
There was inconvenience you've ever tasted.
| Forgive me became quiet person.
Forgive me if you ever gave me the responsibilities I can not do that well.
I'm sorry I can not go to your home one by one to apologize-in which, i do not know many of your house, almost all.
| Then, Congratulationsto you guys who have graduated.
@Ajib, Yudha, Mameha, Ratna, Nur hex, Nabila, Zumi, Zuni, Nadhif, Uli, etc.
| Hopefully the knowledge you got from the college could be useful and blessing (Barokah&Manfaat). Amin.
Hopefully the science you got could be a way to serve the religion and society. Amin.
And who desire further to continue the study, may Allah give you a pathway. Amin.
| For those of you who have not passed through (Incidentally, I have not ).
Let's fight together and help each other.
PBI9C was ready to accept an old-students.
| Thanks for the time we've been through together.
~~~~~
Happy 'Ied Fithri.
Minal Aidzin Wal Faizin.
| Forgive me of the mistakes I did which seen or unseen.
# TBIKeCe'12:N*fi-Lover!! (Censored)
Mengenal Diri: Konsep diri ala Pak Subhan Vs Jackie Chan
Siapa saya? Who am I? | Dua kata tersebut agaknya sederhana dan pertanyaan standar bagi sebagian orang, tetapi bagiku pertanyaan diatas sarat makna dan penuh dinamika internal psikologi dan filsafat | Pertanyaan yg muncul sebagai hasil pengembaraan intelektualitas dan spiritualitas. Sebuah keresahan hati mempertanyakan eksistensi diri sendiri yg ikut menjadi bagian dari dunia dan alam semesta | Aku punya cerita tersendiri mengenai dua kalimat itu. ¤ Pertama, Siapa saya? adalah pertanyaan teoritis dari Pak Subkhan-Guru BK&KepSek MA Nurul Islam Jepara- beliau mengajarkan dasar-dasar psikologi analisis yg saat itu dikenal dg BK (Bimbingan Konseling). Sebenarnya BK bukan pelajaran inti sekolah, tetapi peran BK dlm membimbing dan mengembangkan pola pikir siswa menjadikan BK mata pelajaran tambahan yg memiliki akar kuat di hati para siswa-siswi | Beliau berujar- sekitar 5 tahun yg lalu-bahwa kita perlu mengenal diri agar tak tersesat dan dapat memposisikan peran yg tepat di hidup kita. Dalam keseharian kita, kita memiliki status diri seperti sebagai anak, murid, pengendara, pejalan kaki, remaja, konsumen, pendengar, makmum, dll | Apa yg kalian lakukan ketika berada di posisi tersebut? Ya, berperan dg tepat. Sebagai anak, kita berbakti pada orang tua. Sebagai murid, kita belajar rajin dan mematuhi guru. Sebagai pengendara, kita taat regulasi dan norma-norma di jalanan. Sebagai pejalan kaki, kita melaju di tempat yg seharusnya dan beretika. Dan lain sebagainya | Beliau melanjutkan, kita hidup perlu mengenal diri agar memahami apa orientasi hidup. Hidup? Bagaimana menurut kalian, menghabiskan waktu? Berbagagia? Berfoya-foya? Berprestasi? Masuk syurga? | Segera kenali diri kalian dan temukan orientasi hidup kalian !
¤ Cerita kedua, Who Am I? adl Film, ya film jadul yg mengisahkan tokoh utama-Jackie Chan, sebagai seorang elit militer diberikan misi di tengah hutan Afrika untuk 'mengamankan' 3 Ilmuwan yg disinyalir bersindikat dg organisasi kriminal internasional. Misi berhasil, mereka-regu penyalamat Ilmuwan- pulang dg helikopter dg suka-cita, berkenalan dg bangga dari berbagai negara. Di tengah perjalanan, helikopter oleng dan menewaskan seluruh penumpang kecuali Jackie Chan. Karena sebelum helikopter tumbang, Jackie Chan diselamatkan teman-temannya dan nyawanya tertolong dg tergantung di pohon. Sayangnya dia amnesia, lupa jati diri, siapa sebenarnya dia dan bagaimana bisa sampai di Afrika | Cerita berlanjut seru dan menegangkan, pertarungan epik tanpa stunt-man patut diacungi jembol ditambah skenario keren | Bukan, ini bukan resensi film. Tetapi, film tersebut mengajarkan satu hal penting mengenai jati diri, siapa kita? dg mencari dan mencari tentang jati diri kita sebenarnya, pastinya itu takkan mudah.
~~~~~
Begitulah, kita memang perlu mengenal diri dalam rangka mengetahui untuk apa dan bagaimana kita hidup di dunia. Pertanyaan yg amat sederhana tapi melahirkan kompleksitas pemahaman dan sudut pandang beraneka. Pertanyaan yg sama diutarakan para filsuf ternama: Aristoteles, Plato, Rene Descartes ini perlu direnungkan | Siapa saya? Mengapa saya ada? Bagaimana saya ada? Untuk apa? | Mari mengenal diri ! ^_^
Arabisasi Nusantara?
Mengkloning Gerakan Perempuan Berkebaya (Sumanto Al Qurtuby)
Gelombang arabisasi yang dibungkus Islamisasi di Indonesia sejak beberapa tahun silam telah berdampak pada banyak hal antara lain pandangan mengenai "tata busana". Baru beberapa tahun ini saja, umat Islam pada geger bin ribut soal tata cara berpakaian yang "Islami" atau yang "syar'i".
Padahal, dulu tidak ada yang meributkan. Biasa-biasa saja. Para ulama hebat di Indonesia dulu tidak pernah meributkan soal "busana Islami" apalagi "hijab syar'i". Kenapa begitu? Karena memang mereka menganggap semua itu tidak penting dan tidak substansial. Yang penting dan substansial, menurut mereka, adalah menutup aurat. Baru belakangan ini saja, setelah munculnya para ustad unyu-unyu itu, masalah "tata busana Islami/syar'i" ini menjadi marak diperbincangkan.
Sebagian kaum Muslim pun, baik laki maupun perempuan, ramai-ramai ikut-ikutan mengenakan "hijab syar'i" dan "pakaian Nabi". Tidak sebatas itu saja. Mereka bahkan mengolok-olok semua jenis busana tradisional atau pakaian adat Nusantara warisan leluhur yang mereka anggap "tidak Islami", "tidak syar'i", "tidak surgawi" dan seterusnya.
Didorong oleh rasa keprihatinan mendalam khususnya atas maraknya gerakan "hijabisasi masyarakat" inilah, sekelompok perempuan di Jogja "mendeklarasikan" sebuah aksi atau gerakan "Perempuan Berkebaya" yang kini bukan hanya di Jogja saja tetapi juga di beberapa daerah di Indonesia, khususnya Jawa. Mereka bukan hanya berwacana tetapi juga berkebaya kemana-mana di tempat-tempat publik sehingga menarik perhatian banyak pihak.
Memang agak aneh sebetulnya jika ada orang merasa aneh dengan warisan tradisi dan budayanya sendiri. Tapi itulah sebagian fakta sosial di masyarakat kita. Karena hijab dan jubah sudah menjadi semacam "industri agama" yang berskala transnasional dan ditopang oleh berbagai kelompok lapisan masyarakat yang berkepentingan:politisi, dai, birokrat, pengusaha pakaian, dlsb, maka berbagai jenis pakaian adat-tradisional yang berskala lokal menjadi terancam eksistensinya. Ibaratnya, pakaian adat-tradisional itu seperti "home industry" yang sedang menghadapi gempuran hijab dan jubah sebagai "multinational corporation".
Dalam konteks inilah, gerakan "Perempuan Berkebaya Jogja" hadir yang bukan hanya sebagai "kritik wacana" atau "kritik sosial" atau "perlawanan budaya" semata atas "hegemoni hijab" atau dominasi "pakaian Arab", melainkan sebagai bagian dari upaya untuk "mengingatkan publik" agar mau merawat atau melestarikan warisan tradisi dan kebudayaannya sendiri. Sebuah usaha yang tentu saja patut diapresiasi. Jika tidak diingatkan dan diantisipasi sejak dini, maka generasi yang akan datang akan menganggap "antik" dengan pakaian adatnya sendiri.
Apa yang telah dilakukan oleh kelompok "Perempuan Berkebaya Jogja" ini tentu saja perlu "dikloning" oleh daerah-daerah lain di Indonesia. Perlu ada gerakan-gerakanserupa sesuai dengan pakaian adat-tradisional masing-masing daerah: baju bodo di Bugis, baju cele di Maluku, nggembe di Sulawesi Tengah, sarung sutra mandar di Sulawesi Barat, pesa'an di Madura, ulos di Sumatra Utara dan seterusnya. Di Arab Saudi sendiri, pakaian-pakaianadat-tradisional khas masing-masing suku yang beraneka ragam mulai punah digerus oleh "pakaian Barat" maupun "pakaian Saudi". Jangan sampai hal itu terjadi di negara Indonesia yang kita cintai...
-----
Nusantara tetaplah nusantara. Indonesia bukan Arab atau Timur Tengah sana. Berdalih agama mereka utarakan. Hal normatif dan substansial dilupakan.
Dialog Sepi
Entah aku memulai darimana dan mengakhirinya dimana.
Baru saja ku mulai melangkah. Mengapa risau harus berpisah.
---
Bagaimana kabarmu diariku?
Lama tak bersua, kau nampaknya baik-baik saja. Yah, kau memang baik-baik saja, meski aku sama sekali tak mengunjungi, singgah, melepas penat, bercerita lagi. Kau tetap diam dlm pemprogaman default-mu.
Diam, menunggu, sendiri, sesekali ada yg membaca lalu pergi.
---
"Bagaimana kabarku?" Apa kau tanya seperti itu.
Ah, aku merasa malu. Bahkan kamu yg tak pernah ku tenggok masih ingin tahu kabarku.
"Aku baik-baik saja." Begitulah jawaban klisenya. Tapi agaknya bukan seperti itu yg kamu mau.
"Kau ingin aku bercerita? Membebaskan imajinasiku?"
Kalau itu yg kau mau. Bersiaplah aku akan maju.
---
Sayang sekali memang, jika imajinasi kreatif aku pendam dan biarkan tenggelam tanpa bekas berupa 'catatan'.
Bukankah catatan adl sejarah kehidupan?
Bukankah catatan adl bukti kehadiran kita di dunia?
Yah, berdialog dg sepi memang mengasyikkan.
Selamat malam.
Kembali !
Rangkaian kata tulisan-tulisan itu rasanya mengoyak kembali imajinasiku.
Mengenai goresan tinta.
Tentang dunia dan semesta yg aku tinggalkan berdebu.
-
Bergelantung sarang laba-laba, tanpa pernah menengok lagi bagaimana kabar ruang itu? Sepetak kamar yg ku beri nama 'kamar cerita'.
-
Dulu, dulu sekali, kau ku singgahi tiap hari. Memeluk duka, membebaskan penderitaan, tertawa seenaknya, membunuh sepi, menikam diri sendiri.
-
Hahaha itulah aku yg punya segudang cerita, meski tempat itu ku beri 'kamar cerita'.
-
Tak penting terminologi ukuran, yang ku tahu disana terdapat atmosfer beraneka yg perlu ku tulis ulang. Kembali sesekali singgah, ke tempat dimana aku bisa bebas sebebasnya.
-
Berpikir, menulis.
Mengarang, bercerita.
Ah sudahlah, tak perlu banyak berdialektika, awali dg menulis blog usang itu.
englishluthfiy. blogspot.com
-
Biarkan imajinasimu liar, mengelana entah sampai kapan ia akan pulang.
-
Menulislah !!
# MonologSepi