Posted by : Unknown Monday, July 25, 2016

Tak ada kata yang sanggup ku ucap, tak ada persembahan bisa ku berikan. | Rasa terimakasih mendalam ku sampaikan, pada kalian yang sudah-telah-sedang hadir mengisi kehidupan, bersama kalian dlm canda dan tawa, bersama kalian dlm cucuran keringat dan air mata. ------------- Tadi malam, setelah rapat persiapan pelepasan. Seperti biasa, aku menggelar sajadah di pojok ruang keluarga, tepat di depan lemari kuno menghadap kiblat, bukan utk shalat melainkan bersiap pergi ke lautan mimpi. | Sebelum terlelap, diatas satu bantal, aku bercengkrama dg ustadzah cantik ketua majlis ta'lim kitab Toret dan forum Rabuk. | Ditemani alunan musik merdu, ditambah hembusan sejuk kipas angin, akhirnya aku pun tertidur. | Entah jam berapa, aku dibangunkan seorang teman, sekedar utk mengantar ke kamar mandi belakang. | FYI, rumah yg aku dan teman-teman tinggali terkenal horror, dari info warga sekitar bahkan tetangga sebelah-bu Ginah, Ya memang begitu. | Dan kebetulan aku adl 'penjaga', siap sedia jika tengah malam ada yg takut ke kamar mandi, krn itulah aku tidur di ruang keluarga sejak awal-walaupun sebenarnya ada alasan lain sih knp enggan tidur di kamar. | Tak ada fikiran aneh, hanya saja sedikit menggangu pelayaran samudra mimpi. | Aku, mengantar ke kamar mandi agakny sudah jadi kebiasaan dan sekalian mengawasi 'pergerakan'. | Tapi anehnya, org yg aku antar itu terbilang pemberani dan sama" memiliki 'sensitivitas' lebih. | Dengan bersandar meja dapur dan kepala ditutup kain, aku dg masih terkantuk menunggu dlm diam, sesekali mengawasi dan bergumam sendiri. | Entahlah, tiba" lampu mati, anehnya kecuali lampu kamar mandi. | Dalam gelap, aku masih diam di tempat yg sama, aku coba tenang dan tetap mengawasi takut ada yg 'liar dan menyerang'. | Lalu, kami-aku dan teman tadi, kembali ke ruang keluarga, dan ternyata Byuurrr. . . . || Ucapan dan nyanyian selamat ulang tahun bersamaan lemparan bedak mengguyur badan, cipratan air membasahi sarung dan baju, seberkas cahaya flash kamera menghujani wajah yang sdh tak rupa, dan kue ulang tahun tertempel lilin '22' menyinari kegelapan serta haru-biru perayaan malam spesial itu. | Sejenak aku lupa, tentang hari apa gerangan? Ternyata malah hari kelahiranku. | Kejutan istimewa dari sahabat-sahabat amat mengejutkan, aku tercekat tak mampu berbicara, aku terharu dg kejutan kalian, dan entah mengapa aku malah sedih saat itu, | ada setumpuk kenangan selama 22 tahun, ada segunung dosa dan kesalahan selama 22 tahun, ternyata aku telah hidup 22 tahun, aku telah mendewasa. | Aku tak menyangka, seakan baru kemarin aku 21, dan menulis: ¤ Time goes by Leave every single day Although you cry It will pass you no matter why ¤ | Ternyata, aku telah mendewasa. Semoga bertambahnya usia, bertambah pula taqwa. || ¤ Big thank to FANTASTIC 4. | Thank for the time we've been through together to be better or bitter. Thank for the laugh, tears, pain, and love you-all gave to me. | Lets ‪#‎ PrayForFriend‬together for our goodness and future. | May Allah bless us and guide us to the bright future in here and hereafter. Amin.

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © 2025 The Pieces of My Life - Hatsune Miku - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -