- Back to Home »
- Critical View , Miscellaneous »
- Gerhana: Fenomena atau Euforia (Sebuah catatan 5 Maret pukul 16:53)
Posted by : Unknown
Tuesday, July 19, 2016
Digadang menjadi fenomena langka dekade ini, beberapa wilayah Indonesia seperti mentawai, palembang, bangka belitung, dll akan menyaksikan gerhana matahari total.
| Sedangkan, daerah lain seperti Jawa Tengah, khususnya Semarang kemungkinan hanya dapat melihat gerhana penuh, berkisar 80%. | Ahli Falak Bondet, Mr.Bean mengungkapkan: Gerhana muncul pada tanggal 09 Maret 2016 sekitar jam 06:24-08.25 WIB. Puncaknya pada 07.24 WIB dalam rentang waktu 5 menit. | Sejarah mencatat Indonesia pernah dilalui gerhana pada masa orba, namun kegaduhan politik menyebabkan propaganda keliru bahwa gerhana berstatus bahaya. | Memang benar,imbuh Mr.Bean, paparan cahaya mendadak saat bulan bergeser yg menandakan berakhirnya gerhana amat beresiko, intensitas cahaya besar yg diterima pupil secara mendadak bisa berakibat fatal, krn pembesaran pupil saat gerhana matahari (gelap-red) akan merusak mata ketika cahaya matahari tiba-tiba bersinar. | Hal ini dpt disiasati dg memakai kaca mata anti-radiasi. Jadi, gerhana berbahaya bkn dlm konteks proses gerhana selama 5 menit tersebut. | Melainkan, paparan cahaya mendadak saat pergeseran bulan pada matahari. | Euforia gerhana disikapi berbeda-beda. Pihak pariwisita memanfaatkannya sebagai ladang bisnis menjanjikan, tempat-tempat yg dilewati gerhana pun disiapkan dg apik. Para peneliti antariksa melihatnya sebagai inspirasi riset&pembuktian hipotesis-hipotesis yg telah digelutinya. Sedangkan kebanyakan orang menganggapnya fenomena alam luar biasa, patut disaksikan serta sayang untuk dilewatkan. | Selanjutnya, Mursyid Thoriqoh (Dholalah-red) Bondetiyyah, Syekh Irfan Addimaqiy menghimbau para jama'ah, kaum muslim yg terbiasa molor pagi hari utk menunaikan shalat gerhana. Tentang tata cara, syarat&rukun, beliau berujar:"cek google wahai anak muda !" | Ia menambahkan, gerhana adl nikmat besar dari Allah SWT, jangan sia-siakan momen berharga sepersekian menit tersebut dalam lelap, amatlah merugi. | Gerhana mengajarkan kita tentang kenikmatan&kesengsaraan di dunia hanyalah sementara, maka hargailah dg ibadah tekun serta tawakkal penuh pada sang pencipta. | Kenikmatan kita berupa hidup berkecukupan dpt makan&minum enak, ngobrol hangat, ngegame COC, nonton film aksi, melo korea, humor thailand serta anime hen*ai jepang (ily** detected) adl nikmat yg sementara. | Ibarat makan, rasa sebuah hidangan hanya akan terasa saat di mulut, tak lebih. Begitupun, kesusahan dan kesedihan terjadi hanya sementara, bukankah kegelapan sebuah gerhana hanya berkisar beberapa menit.
~~~~~ Maka tenanglah dan mendekatlah pada Allah.
* Ustadz